Feminisme: Seni menyalahkan laki-laki untuk semua masalah

 

Semakin kesini dan belajar tentang feminisme saya semakin tidak paham dengan doktrin dasar feminisme. Mungkin saya salah, tapi ideologi dasar feminisme berasal dari doktrin yang mengatakan bahwa selama ini wanita dijajah oleh masyarakat patriarki (didominasi oleh laki-laki). Parahnya generasi milenial kebawah di brainwashed untuk percaya bahwa ras laki-laki “menjajah” (oppressing) ras wanita.

Tapi kalau kita lihat dalam kasus Indonesia (khusunya) tidak ada sejarah bahwasanya perempuan dikesampingkan. Ketika Sumpah Pemuda (salah satu tonggak paling bersejarah bangsa Indonesia), tidak ada laki-laki yang bilang “kamu Wanita di dapur saja”. Muhammdiyah dan NU juga mengajak Wanita untuk berjuang bersama tanpa menyingkirkan satu sama lain. Pahlawan Wanita Indonesia yang juga menjadi pemimpin perang juga banyak. Ratu-ratu di Nusantara juga tidak sedikit. Tapi era modern hingga dua hari yang lalu, feminisme masih mengatakan bahwa mereka terjajah oleh masyarakat patriarki hanya karena ada beberapa aspek dalam kehidupan mereka yang berat dan dirasa tidak adil dalam perspektif mereka. Padahal kita semua tahu, LIFE IS NOT EASY. Get on with it!

Saya pribadi lebih beranggapan bahwa laki-laki dan perempuan (di Indonesia) terjajah oleh keadaan. Kolonialisme, kemiskinan, kebodohan, dan banyak hal, memaksa kita untuk beradaptasi dengan kehidupan. Masing-masing mempunyai caranya sendiri-sendiri untuk bertahan hidup, baik laki-laki, wanita, bahkan juga anak-anak. Dari sini kemudian banyak laki-laki dan juga wanita memilih untuk berbuat sesuatu dan merubah keadaan demi masa depan lebih baik. Tapi kemudian datang feminisme memilih untuk menyalahkan laki-laki.

 

Posting Komentar untuk "Feminisme: Seni menyalahkan laki-laki untuk semua masalah"