Ngaji Tasawuf
Penulis: HAKYIM (H. Alda Kartika Yudha Ibnu Murmadi)
Penulis: HAKYIM (H. Alda Kartika Yudha Ibnu Murmadi)
Orang yang belajar tasawuf tapi dia tidak peduli akan kehidupan dunia. Atau bahkan justru menjadi image "kemunduran peradaban" karena tingkah lakunya, bisa jadi itu karena ngajinya kurang lengkap, ngajinya ketiduran, atau kurang paham apa yang dia kaji. Kenapa? Karena tasawuf adalah pelajaran cinta. Mencoba mencari cinta Allah disetiap sisi. Menjalankan perintah Allah sekuat tenaga demi mendapatkan cintaNya. Termasuk perintah Allah untuk imaratul ardh (memakmurkan bumi). Dan orang yang bekerja atas nama cinta, itu akan jauh lebih hebat daripada yang bekerja karena hasil.
Lihat saja bagaimana orang yang jatuh cinta, berusaha dan bekerja demi kekasihnya. Dia akan berusaha keras hanya demi "senyum" sang pujaan. Dan jika yang dilakukan justru "merusak" citranya, bisa jadi "dia tidak tahu cara mencintai". Atau dalam konteks tasawuf, bisa jadi ngajinya kurang lengkap, kurang paham, atau ketiduran.
Jadi ya memang kita tidak oleh menilai sesuatu hal yang hakikatnya begitu besar dengan cara kita hanya menilai dengan perkara-perkara parsial yang menurut kita salah.
Wallahu a'lam bisshawab
Posting Komentar untuk "Mereka yang salah ngaji Tasawuf; Catatan Santri"