Salim buat Prof Mahfudz

Alhamdulillah, saya merasa lega karena huznudzan saya terbukti dengan pernyataan Pak Dosen (Prof Mahfudz) di acara ILC semalam (Komentar Prof Mahfudz di ILC mengenai Zina dan LGBT).
 Kemarin sempat ingin mengklarifikasi langsung kepada beliau soal pernyataan tersebut di kelas, tapi karena memang jadwal beliau yang padat, sampai sekarang beliau belum pernah masuk kelas lagi. Diakui atau tidak, di zaman politik edan ini, sikap dan pernyataan Pak Mahfudz memang terbukti selalu memiliki kekuatan magis tersendiri dalam menengahi suatu masalah. He thinks the way president should, he acts the way president should. Elegan, argumentatif, bijak. Bau-baunya beliau bakal dpinang jadi calon wakil presiden di pemilu 2019 nanti.

Pernyataan beliau di twitter huznudzan saya memang hanya karena ingin membela marwah lembaga wakil tuhan tersebut yang dianggap melegalkan LGBT dan bukan membela keputusan hakimnya Disisi lain sikap beliau sangat sekali tegas menolak dan bahkan jika jadi hakim MK yang menangani kasus ini, beliau justru akan menerima gugatan tersebut. Walhamdulillah tsumma alhamdulillah.

Terlepas dari keputusan 5 hakim MK yang sempat membuat saya patah hati , marwah lembaga MK memang harus selalu dijaga sebagai manifestasi simbol keadilan yang kemarin sempat tercoreng oleh hakim yang tak takut tuhan. MK merupakan lembaga pemerintah dengan tarikan politik paling sedikit, selain itu dari segi intelektualitas, lembaga kehakiman lebih bisa diandalkan dan diakui keilmuannya. Suka tidak suka dan diakui atau tidak, lembaga pemerintah yang lain kebanyakan memang dipilih berdasarkan popularitasnya dan bukan kualitasnya.

Tugas berikutnya sekarang adalah jihad konstitusi untuk mendorong DPR agar segera melegalkan peraturan mengenai hal ini. Semoga nggak sampai H-1 kiamat baru disahkan. Ayo kembali optimis. :)

Posting Komentar untuk "Salim buat Prof Mahfudz"