Dr Norman Doidge dalam tulisanya (pengantar di buku 12 Rule-nya Jordan Peterson) bilang bahwa barat dan kebanyakan manusia (terutama mereka yang bermadzhab post-modern kiri) mempunyai paradigma berfikir bahwa moral itu bersifat relatif. Morality is Relative. Tidak ada moralisme yang absolute baik itu yang berasal dari nilai budaya, apalagi agama. Benar dan salah hanyalah sebuah opini pribadi/ masyarakat dalam framewok tertententu, baik itu frameworknya berupa etnik, sejarah, budaya, ataupun agama.
Hal ini juga terlihat juga dari kenyataan bahwa kampanye „toleransi“ sangat
digemparkan. Karena toleransi inilah satu-satunya solusi anti-chaos ketika
sebuah kebenaran bersifat relatif. Benar
menurutmu, belum tentu benar menurutku. Jadi ya kita saling toleran sajalah.
Teori relatifnya nilai moral yang tentunya terpengaruh dari teori
relativisme Einsten ini, bahkan tidak lagi hanya sekedar opini, tapi sudah
menjadi sebuah doktrin (creed) yang diajarkan, diakui, dan diturunkan ke
generasi berikutnya hingga menjadi default alam bawah sadar hampir semua manusia.
Paradigma ini kemudian menghasilkan kesimpulan bahwa ketika ada sebuah kelompok
yang berteriak tentang moral sebenarnya hanyalah usaha dari sebuah kelompok untuk menghegemoni/ menunjukan kuasa mereka
kepada pihak lain. Kenapa? Ya karena moral itu relatif, lalu kenapa ada pihak
harus memaksakan kebenaran moral versi mereka kepada kita? Tidak ada alasan
lain kecuali mereka mau „menjajah“ kebenaran moral versi kita.
Sialnya, karena benar dan salah itu relatif, kita (dan banyak manusia) jadi
kesulitan untuk mengetahui dan menemukan mana yang benar dan yang salah. Padahal
salah satu sumber untuk menemukan kebahagian menurut Aristoteles dalam bukunya
Nicomachean adalah melakukan apa yang benar dan menghindari kesalahan. Begitu juga
dalam Islam, “melakukan yang ma’ruf, dan meninggalkan yang munkar“. Tapi
bagaimana jadinya kalau yang benar dan yang salah itu relative? (Ini memang
pertanyaanya yang berat, atau sayanya aja yang lebai?)
Disini juga kemudian orang-orang
dewasa akan sulit memberikan nasehat kepada seorang anak mengenai “bagaiamana
cara hidup yang baik“? Generasi milenial ke bawah, yang didik oleh generasi
yang mendewakan teori relativisme, menjadi kebingungan (terutama secara moral) untuk
menilai sebuah kejadian. LGBT benar atau salah? Sudah toleransi saja. Jadi PSK,
benar atau salah? Salah sih (tapi banyak yang bela juga lo), yang penting toleransi
saja. Nikah beda agama, benar atau salah? Sudah toleransi saja. What The Falafel
is this?
Toleransi itu iya, tapi seharusnya
hirarki moral harus ada yang absolut.
Posting Komentar untuk "Moral itu Relatif?"