Arugmen otoritas 2

 

Banyak yang mencoba menggunakan argumen otoritatif dalam membela pendapat mereka dengan menjadikan salah satu tokoh sebagai pijakan kebenaran.

Misal dengan perkataan “siapa kamu dibandingkan Imam Syafii?“ tentu hal ini benar adanya. Imam Syafii adalah imam hebat di zamanya. Tapi pernyataan tersebut juga bisa dibalik “Siapa Imam Syafii di banding kita?“ (Tolong jangan dibaca dengan nada bahwa saya merendahkan Sang Imam). Maksud dari pernyataan ini adalah, Imam Syafii pun tidak mengalami zaman kita dan jika Sang Imam hidup di zaman sekarang, bisa jadi pendapat beliau dalam banyak hal akan berubah juga seperti halnya ada qoul jadid dan qoul qadim-nya imam Syafii. Imam Syafi’i tidak mengenal teknologi modern dan segala intrik yang ada di dalamnya. Bahkan hal yang simple, Imam Syafi’i tidak kenal dengan teknologi birth control, softek, dan lain-lain dalam membuat hukum fikih Wanita, yang bisa jadi dengan adanya kedua hal ini, banyak hal di fikih wanita akan bergeser.

Semoga Allah menjadikan pikiran ini bukan sebagai bentuk kelancangan terhadap Sang Imam dan Agama, akan tetapi sebagai bentuk usaha saya untuk memahami agama Allah dengan baik.

Posting Komentar untuk "Arugmen otoritas 2"