Lalu
bagaimana jika pikiran kita salah?
In order to
be able to think, we have to take the risk to offend the other
Supaya kita
bisa berfikir, kita harus berani mengambil resiko untuk menyinggung orang lain.
Begitu kira-kira kata Jordan Peterson dalam salah satu wawancaranya yang viral
dengan Cathie Newman, yang membuat dia semakin viral di dunia online. Kebebasan
untuk berfikir adalah satu pondasi yang akan menjadikan sebuah peradaban hebat.
Tidak bisa tidak. Dan ya,
kadang satu pemikiran akan bersinggungan dengan pemikiran yang lain dan mungkin
akan mengakibatkan bentrokan fisik. Clash inilah yang kemudian menempa
satu ideologi menjadi kuat. Dia yang
kuat yang bertahan. Tidak ada pelaut hebat yang lahir dari ombak yang lemah. Pertarungan
antar ideologi memang diperlukan untuk menguji bahwa ideologi ini benar-benar punya
pondasi yang kuat.
Lalu bagaimana jika pikiran kita salah?
Disini, ceramah Gus Baha menentramkan hati saya ketika
beliau cerita ada seorang Gus yang tidak mau mengajar karena takut salah. Lalu beliau dawuh (kurang lebih) “Salah ya
wajar, kan kamu memang manusia. Sombong sekali kamu merasa bahwa dirimu tidak
pantas salah. Kaya Tuhan Saja. Yang tidak pantas salah itu Hanya Allah.
Kalau cuma kamu, ya wajar aja. Toh Cuma kamu ini.”
Posting Komentar untuk "Lalu bagaimana jika pikiran kita salah?"