Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Ruang Publik Khusus Ibu Menyusui; Selamat Hari Ibu

Gambar
Tahukah anda, 80% perkembangan otak anak dibentuk sejak dalam kandungan hingga usia tiga tahun atau juga sering disebut periode emas. Artinya, 80% isi otak anak-anak kita "disekolahkan" diumur-umur ini. Sayangnya, pembentukan 80% otak anak ini tidak didukung dengan adanya Ruang publik untuk wanita karir menyusui yang notabene Ruang publik ini adalah "tempat sekolah" untuk perkembangan otak anak. Bahkan dalam sebuah penelitian tesis dikatakan bahwa ibu-ibu menyusui harus memberikan asi eksklusfi kepada anaknya (dan harus membawa anaknya ke tempat kerja) harus menyusui dibawah meja, dibalik almari, bahkan kamar mandi. Bahkan lagi, ada  mahasiswa yang sampai minta izin kepada dekannya untuk menggunakan ruangan beliau untuk menyusui. Mungkin tak heran jadinya jika banyak ide-ide bau dan nggak jelas dari pola pikir anak-anak ketika 80% perkembangan otak mereka dibentuk ditempat-tempat seperti itu (No offense-Sarcasm). Padahal, secara hukum, adanya ruang publik ini se...

Salim buat Prof Mahfudz

Gambar
Alhamdulillah, saya merasa lega karena huznudzan saya terbukti dengan pernyataan Pak Dosen (Prof Mahfudz) di acara ILC semalam ( Komentar Prof Mahfudz di ILC mengenai Zina dan LGBT ).  Kemarin sempat ingin mengklarifikasi langsung kepada beliau soal pernyataan tersebut di kelas, tapi karena memang jadwal beliau yang padat, sampai sekarang beliau belum pernah masuk kelas lagi. Diakui atau tidak, di zaman politik edan ini, sikap dan pernyataan Pak Mahfudz memang terbukti selalu memiliki kekuatan magis tersendiri dalam menengahi suatu masalah. He thinks the way president should, he acts the way president should. Elegan, argumentatif, bijak. Bau-baunya beliau bakal dpinang jadi calon wakil presiden di pemilu 2019 nanti. Pernyataan beliau di twitter huznudzan saya memang hanya karena ingin membela marwah lembaga wakil tuhan tersebut yang dianggap melegalkan LGBT dan bukan membela keputusan hakimnya Disisi lain sikap beliau sangat sekali tegas menolak dan bahkan jika jadi hakim MK...

Sak Karepmulah Pak Yudikatif!

Memang sependek pengetahuan saya MK bukanlah lembaga legislator, sehingga "mungkin" keputusan MK kali ini bisa dianggap benar secara konstitusi dan formalitas hukum. Tapi sayangnya, tidak bisa dibenarkan secara moral. Bukankah para hakim "yang mulia"  punya hak untuk memberikan intepretasi hukum, penemuan hukum,  yurisprudensi, dan atau apalah itu, yang bisa memberikan sebuah penawaran atas realita sosial maraknya perzinaan yang sekarang justru mengarah ke perilaku yang jelas-jelas melanggar norma kesusilaan bangsa Indonesia, yaitu LGBT? Apa harus menunggu anak-anak hakim yang terhormat menjadi korban perzinaan dan LGBT dulu supaya "penemuan hukum" akan hal ini bisa ditemukan? Jika solusinya harus berharap kepada DPR untuk membuat UU larangan LGBT sekarang ini, kok seperti malah absurd seperti berharap sidang Setya Novanto segera selesai tanpa adegan drama yang mulai tidak lucu ini. Drama yang sudah macam cinta fitri dan tukang bubur baik buroq yang nt...

UIN-Liberal-Belajar

Gambar
UIN-Liberal-dan Belajar Dalam konstruksi berfikir ABG puber intelektual yang kemudian condong pada pemikiran liberal, konsep pembelajaran yang dibawa UIN Jogja (menurut pendapat penulis) secara tidak langsung memang mendukung akan hal ini. Dalam hal ini, penulis menyoroti semangat integrasi-interkoneksi ala universitas islam ini. Arti dari Integrasi-interkoneksi sendiri adalah upaya mempertemukan antara ilmu-ilmu agama (islam) dan ilmu-ilmu umum (sains-teknologi dan sosial-humaniora). Misalnya, dalam hal fikih islam, kita akan banyak menemukan penelitian-penelitian yang sifatnya empirical studies yang condong dengan pendekatan sosiologis-antropologis, yang kemudian menghasilkan pemikiran contohnya: larangan (atau minimal memakruhkan) poligami, waris islam dengan konsep 1:1 atau bahkan 1:2, madzhab melarang perkawinan dini (dibawah 18), atau bahkan cara berfikir ekstrem liberal yang menyatakan bahwa alkohol itu diperbolehkan untuk wilayah seperti Russia dan daerah-daerah dingin lain...

Waris ala Hazairin (Kelahiran Bukit Tinggi, w. 1975)

Gambar
Waris ala Hazairin (Kelahiran Bukit Tinggi, w. 1975) Hazairin berpendapat bahwa konsep kewarisan tidak dapat dibebaskan dari konsep kekeluargaan yang dianut oleh masyarakat. Konsep-konsep kekeluargaan yang dimaksud adalah 1) Konsep Patrilineal (menghubungkan dirinya hanya kepada ayahnya menurut garis laki-laki), contohnya: Arab dan Batak, 2) Konsep Matrilineal (menghubungan dirinya kepada wanita/ ibunya, contohnya Minangkabau, dan 3)Konsep Bilateral (kepada bapak dan ibunya), contohnya: Jawa. Oleh karenanya, konsep kewarisan ala ulama klasik (2:1) dirumuskan oleh sarjana hukum islam kala itu lebih dikarenakan sistem keturunan yang kala itu dianut oleh masyarakat tersebut, which is patrilinieal, dimana dibuktikan bahwa bangsa arab hanya menyebutkan siapa bapaknya tidak disertai dengan ibunya. dalam analisisnya, konsep ini kemudian akan menjadi "goyah", ketika harus diterapkan kepada masyarakat dengan sistem matrilineal dan bilateral.  Dari sini kemudian Hazair...

Alhamdulillah 1001 Iqro terbagi

Gambar
Alhamdulillah gerakan bagi bagi Iqro tahap pertama sudah selesai. 1001 Iqro dan 260 Al-Quran sudah selesai dan tinggal menunggu laporannya. Berikutnya bersiap untuk gerakan 2002 Iqro dan Al-Quran. Bagi yang ingin berpartisipasi ahlan. Bagi yang berpartisipasi dana, bisa dikirim di No Rek BRI 818001000440539 an Alda K yudha, atau di BSM 7114297277 an Anung Afriyanto. Video youtube ini dalam rangka menggunakan segala media Blog, Vlog, Whatsapp, Telegram, dan juga Facebook, untuk berdakwah. Mari jangan lalai dalam menggunakan media sosial.  :) https://www.youtube.com/watch?v=lE3xiO6Onsk&feature=youtu.be

Reuni 212 HARUS Soal Politik

Gambar
Buta terburuk adalah buta politik, karena bahkan agamapun terus sebar dan macet karena politik. 350 tahun bangsa Indonesia terjajah, salah satu sebabnya juga adalah kalah secara politik. Baik politik dalam negri, maupun luar negri. Imam Ahmad dipenjara dan dicambuk, juga karena Aswaja ketika itu kalah secara politik. Bahkan doa Imam Bukhori agar beliau diwafatkan sebelum "fitnah besar" juga merupakan fitnah yang dipolitisasi oleh penguasa. Eko nomi kita diatur oleh politik. Hukum kita dibuat dengan landasan politik. Lalu bagaimana bisa umat islam justru digiring untuk alergi politik. Ojo absurd lek...!!! Politik itu pada dasarnya pure. Murni. Baik dan buruknya politik dianggap buruk, tergantung oleh yang ngisi politik. Jadi, kalo anda, saya dan kita, dan hampir seluruh elemen penduduk bumi Indonesia dari kalangan jin dan manusia mengatakan bahwa politik Indonesia sekarang itu busuk, maka.... (silahkan diteruskan). Gerakan revolusi mental, harus kita gunakan, unt...